Banner

SMA Islam Terpadu Abu Bakar

Sekolah ini adalah tempat dimana kami menuntut ilmu.

Guru

Seseorang yang sangat penting bagi negara. Karena jika tidak ada guru, maka tidak ada yang memberikan pengetahuan kepada penerus bangsa.

Jagalah Lingkungan Alam Sekitar Kita

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

INDONESIA

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemimpin

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 18 Oktober 2011

Ketika Bad Boy Menjadi Pahlawan

Seorang dianggap sebagai counter culture ketika ia selalu berperilaku untuk melawan segala sesuatu atau pemikiran yang ada di sekitarnya. Biasanya mereka mendapat label seorang 'bad boy' atau seseorang yang melanggar norma. Mereka selalu melakukan apa yang dilarang atau jarang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya. Seperti, mengonsumsi alkohol, nge-drugs, ataupun melakukan kegiatan free sex. Banyak dari mereka yang dicaci maki atau bahkan hingga sampai tidak diterima oleh masyarakat disekitarnya.

Namun semua counter culture tak selalu mendapat label seorang 'bad boy' di masa seperti sekarang ini. Mengapa? jelas saja di masa sekarang ini sesuatu yang di masa lampau merupakan sesuatu yang dilarang kini menjadi biasa saja bahkan sampai dibangga-banggakan. Sehingga makna 'bad boy' pada masa sekarang tidaklah sama dengan makna 'bad boy' pada masa silam. Mungkin di masa silam, 'bad boy' hanya diartikan sebatas orang yang berperilaku melawan tingkah laku yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Seperti alkoholisme, dan teman-temannya. Namun kini, seiring berkembangnya teknologi dan berjalannya waktu, perilaku yang konformis di masyarakat semakin bergeser. Perilaku yang dahulu dianggap aneh atau tidak sesuai perlahan-lahan mulai menjadi kebiasaan yang ada di masyarakat dunia pada umumnya dan di Indonesia sendiri khususnya. Sebut saja. alkohol semakin marak, rokok semakin merajalela, virginitas bukanlah menjadi sebuah kehormatan, konsumerisme menjelma sebagai tuhan, dan gegsi yang semkin tajam. Hal seperti ini menyebabkan makna 'bad boy' yang kian tak jelas. Mau memakai arti di masa lalu rasanya sudah menjadi konformis. Mau menyesuaikan waktu, sepertinya hal itu tak mungkin. Karena akan membuat rancu sendiri makna kata 'bad boy' yang akan sama dengan 'good boy'.

Tapi, menurut saya pribadi makna kata 'bad boy' sendiri adalah mereka yang cenderung selalu melawan kebasaan masyarakat pada umumnya. Karena iulah ciri khas seorang 'bad boy'. Selalu melakukan resistensi terhadap apa yang ada. Sehingga konteks 'bad boy' tak selalu berarti seorang pemabuk, atau individu sejenisnya. Dan kata 'bad boy' sendiri tak mengenal batasan tempat dan waktu. Sehingga seorang akan selalu melakukan perlawanan dimanapun dan kapanpun. Sekarang ini banyak sekali orang yang ingin mendapat predikat sebagai 'bad boy' namun tak tahu apa arti dri bad boy itu sendiri. Sehingga mereka hanya mengartikan 'bad boy secara sempit dan seenaknya.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Masalah Ringan Tapi Berbahaya

Kegiatan produksi semakin aktif. Dan konsumsi barang oleh masyarakat pun juga semakin menanjak naik. Kedua hal tersebut menandakan adanya peningkatan kegiatan ekonomi. Di satu sisi, peningkatan kegiatan ekonomi tersebut merupakan sebuah awal yang baik untuk membangun ekonomi suatu daerah yang tadinya lesu mulai menjadi ramai. Sehingga banyak calon investor yang tertarik untuk dapat menanamkan modalnya di sana.
Limbah Padat Pabrik
Tapi di sisi lain, semua itu menimbulkan dampak negatif yang tak sedikit. Terutama dampak terhadap lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, para produsen mau tidak mau harus melakukan  eksplorasi sumber daya alam secara berlebihan yang mengakibatkan rusaknya alam. Selain itu, sampah hasil industri maupun rumah tangga juga bisa menimbulkan banyak bahaya. Mulai dari bau yang tidak mengenakkan hingga rusaknya struktur tanah. 

Sampah hasil konsumsi



Sebenarnya, masalah terbesar dari sampah adalah di cara penanganannya. Biasanya, kebanyakan orang hanya membuang saja tanpa ada usaha untuk memanfaatkannya kembali. Hal itulah yang menimbulkan masalah besar. Karena sampah yang bercampur dan menumpuk akan mencemari daerah sekitarnya. Selain mencemari daerah sekitar, sampah juga akan memakan tempat yang tak sedikit bila dibiarkan terus menumpuk. Jika hanya di biarkan, maka lama kelamaan pulau jawa yang padat ini bisa jadi menjadi pulau yang hanya berisikan sampah. Karena buruknya penanganan yang diberikan. Apakah kita semua tidak terganggu dengan keadaan yang seperti itu? Tentu saja semua orang menjawab tidak

Sebenarnya banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk menangani masalah sampah tadi. Tapi yang paling sederhana adalah dengan memisahkan mana sampah yang organik dan mana yang bukan merupakan sampah bukan organik.Mengapa harus dipisahkan? Karena sampah organik adalah sampah yang 'bisa dicerna' oleh organisme dalam tanah. Sehingga sampah jenis itu dapat menyuburkan tanah. Sedangkan sampah anorganik sendiri merupakan sampah yang tidak mungkin dapat diolah dalam tanah. Sehingga memerlukan penanganan khusus. Biasanya dengan mendaur ulang barang yang masih mungkin untuk digunakan kembali atau masih dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Tapi akan lain hasilnya bila di campur. Barang-barang organik yang semula bisa di olah oleh organisme dalam tanah menjadi tak berarti karena tercampur oleh bahan-bahan kimia yang terdapat pada sampah anorganik. Begitu juga sebaliknya. Sampah-sampah yang seharusnya bisa di manfaatkan menjadi rusak akibat proses kimiawi pada sampah organik. Sehingga menjadi tak bermakna dan akan terus menumpuk.

Tong sampah
Maka dari itu, Sampah merupakan masalah yang membutuhkan penanganan yang serius. Bukan hanya sekedar membuang dan menumpuknya. Lebih dari itu, kita juga harus pandai-pandai memanfaatkan barang-barang bekas. Karena bila dibiarkan akan semakin bertambah dan kemudian menumpuk. Jadi, marilah belajar untuk melakukan sebuah hal kecil. Seperti, memisahkan sampah organik dan anorganik. Hal-hal kecil seperti itu akan membawa dampak besar bagi kehidupan di masa yang akan datang.




Written by: Kurniagung Nur Cahyono

Sabtu, 01 Oktober 2011

Patuhilah Pemimpin Kita

Sebenarnya saya tidak suka menulis sebuah artikel yang berbau agama. Karena agama sudah pasti benarnya sehingga tak perlu untuk dibahas ataupun mendiskusikannya. Kita tentu saja tinggal mengikuti ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya. Tapi ada suatu hal yang menggelitik dan membuatku tertarik untuk membahasnya. Yaitu kepatuhan sekelompok orang ataupun negeri kepada ulil amri atau pemerintah dengan kata lain pemimpin di antara mereka.

Kita tahu di negeri kita ini terdapat banyak sekali ormas islam. Setiap mereka mempunyai pandangan sendiri-sendiri dalam memecahkan suatu perkara. Maka tak jarang suatu ormas dengan yang lainnya bertolak belakang mengenai pandangan terhadap suatu perkara. Dan di sinilah sebenarnya peran ulil amri sebagai "jalan tengah" untuk memecahkan suatu perkara ataupun perbedaan pandangan. Berdasarkan firman Allah SWT dalam QS An Nisa' ayat ke 59 yang berbunyi "Wahai mereka yang beriman, taatilah ALLAH, taatilah Rasul dan yang mempunyai kuasa di kalangan kamu (kaum muslimin)." Dalam ayat tersebut sudah jelas jika seorang muslim harus taat kepada Allah, kemudian Nabi Muhammad SAW, setelah itu jika masih terdapat perbedaan baru di kembalikan kepada ulil amri untuk memecahkan suatu perkara. Dan saat  ini kondisi yang memungkinkan hanyalah mengembalikan suatu perkara kepada ulil amri atau pemerintah. Karena sudah tak ada rasul setelah nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, ulil amri yang berperan di negara kita adalah Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai wakil pemerintah dalam bidang keagamaan. Namun, saat ini masyarakat lebih cenderung mematuhi pimpinan ormas yang mereka ikuti. Bukan lagi kepada pemerintah atau ulil amri yang ada.

Contoh sederhana, kita ambil dari peristiwa yang baru saja kita lalui. Yakni idul fitri. Kita bisa lihat di sekeliling kita. Apakah hari raya jatuh dalam sehari ataukah jatuh dalam 2 hari? Dari fakta yang ada di lapangan, negeri kita masih terdapat perbedaan kriteria penentuan tanggal 1 syawal yang mengakibatkan perbedaan jatuhnya hari raya idul fitri. Ada ormas yang melaksanakan sholat idul fitri pada hari selasa, tapi ada juga yang melaksanakannya pada hari rabu. Sedangkan pemerintah sendiri menetapkan jatuhnya hari raya pada rabu. Jadi, apakah ormas yang melaksanakan sholat idul fitri di hari selasa itu salah? Jawabannya tentu saja tidak. Karena mereka mempunyai kriteria sendiri dalam menetapkan jatuhnya 1 syawal sehingga menyebabkan 1 syawal jatuh pada hari selasa. Lalu siapa yang salah? Menurut saya tak ada yang salah. Karena semua mempunyai dasar sendiri untuk menentukan jatuhnya hari raya. Tapi alangkah baiknya jika seluruh ormas islam menetapkan jatuhnya 1 syawal secara bersama-sama dengan pemerintah agar tak terjadi perbedaan. Karena, seperti firman Allah tadi bahwa kita harus mengembalikan semua perbedaan kepada ulil amri untuk di pecahkan. Dan kita sebagai rakyat harus mematuhi keputusan pemimpin yang insya allah telah bijak dalam memutuskan suatu perkara.

Dari peristiwa itu, saya mempunyai sebuah hipotesis mengapa negeri ini belum bisa maju. Jika pemerintah atau pemimpinnya saja tidak di taati, lalu bagaimana negara ini bisa maju? Sebagai rakyat, kita seharusnya mematuhi segala perintah pemimpin selama tidak melanggar norma ataupun hukum-hukum yang ada. Karena para pemimpin tentu saja sudah membuat program yang akan dijalankan dengan tujuan kemajuan bangsa. Semua program itu tak akan berarti jika para rakyatnya saja tidak peduli. Mungkin pemerintah kita sekarang sedang berada dalam keterpurukan. Sehingga tugas kita tak lain adalah memberikan nasihat ataupun kritikan agar mereka bisa sadar. Bukan hanya dengan menghujat tanpa argumen dan tak memberikan solusi secara konkret.

Sekali lagi, semua tulisan di atas hanyalah opini pribadi saya dari sebuah contoh nyata yang ada. Secara pribadi, saya tidak tahu apakah hipotesis tersebut benar atau tidak. Tapi saya mencoba untuk memaparkan semua opini saya sehingga menjadi seperti ini. Benar atau salahnya hanya Allah lah yang tau. Saya juga meminta maaf jika ada orang atau kelompok yang merasa tersinggung. Saya tak bermaksud menyudutkan individu ataupun kelompok tertentu. 

Written by : 4 orang

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More